Selasa, 22 Oktober 2013

Tugas Corporate Social Responsiblity


1.    Teori

Secara konseptual, CSR adalah sebuah pendekatan dimana perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi bisnis mereka dan dalam interaksi mereka dengan para pemangku kepentingan berdasarkan prinsip kesukarelaan dan kemitraan. Artinya pihak perusahaan harus melihat jika CSR bukan program pemaksaan tapi bentuk rasa kesetiakawanan terhadap sesama umat manusia, yaitu membantu melepaskan pihak – pihak dari berbagai kesulitan yang mendera mereka dan efeknya nanti bagi perusahaan itu juga (Nuryana 2005).

2.    Kasus/Artikel

CSR adalah sebuah pendekatan dimana perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi bisnis mereka dan dalam interaksi mereka dengan para pemangku kepentingan berdasarkan prinsip kesukarelaan dan kemitraan.
Dengan demikian maka masalahnya adalah apa itu Corporate Social Responsiblity, manfaat bagi masyarakat dan keuntungan bagi perushaan dan contoh dari perusahaan yang menerapkan CSR secara detail dalam penulisan kali ini yang diangkat adalah perusahaan PT. HM Sampoerna.

3.    Analisis

Corporate Social Responsiblity adalah komitmen perusahaan atau dunia bisnis untuk berkontribusi dalam pengembangan ekonomi yang berkelanjutan dengan memperhatikan tanggung jawab sosial perusahaan dan menitik-beratkan pada keseimbangan antara perhatian terhadap aspek ekonomis, sosial, dan lingkungan.
Menurut Irham Fahmi (2013:83) yang mengutip pendapat Suhandari M.P, manfaat CSR bagi perusahaan adalah:
1.      Mempertahankan dan mendongkrak reputasi serta citra perusahaan.
2.      Mendapatkan lisensi untuk beroperasi secara sosial.
3.      Mereduksi resiko bisnis perusahaan.
CSR akan lebih berdampak positif bagi masyarakat; ini akan sangat tergantung dari orientasi dan kapasitas lembaga dan organisasi lain, terutama pemerintah. Studi Bank Dunia (Howard Fox, 2002) menunjukkan, peran pemerintah yang terkait dengan CSRmeliputi pengembangan kebijakan yang menyehatkan pasar, keikutsertaan sumber daya, dukungan politik bagi pelaku CSR, menciptakan insentif dan peningkatan kemampuan organisasi. Untuk Indonesia, bisa dibayangkan, pelaksanaan CSR membutuhkan dukungan pemerintah daerah, kepastian hukum, dan jaminan ketertiban sosial. Pemerintah dapat mengambil peran penting tanpa harus melakukan regulasi di tengah situasi hukum dan politik saat ini. Di tengah persoalan kemiskinan dan keterbelakangan yang dialami Indonesia, pemerintah harus berperan sebagai koordinator penanganan krisis melalui CSR (Corporate Social Responsibilty). Pemerintah bisa menetapkan bidang-bidang penanganan yang menjadi fokus, dengan masukan pihak yang kompeten. Setelah itu, pemerintah memfasilitasi, mendukung, dan memberi penghargaan pada kalangan bisnis yang mau terlibat dalam upaya besar ini. Pemerintah juga dapat mengawasi proses interaksi antara pelaku bisnis dan kelompok-kelompok lain agar terjadi proses interaksi yang lebih adil dan menghindarkan proses manipulasi atau pengancaman satu pihak terhadap yang lain.
Salah satu perusahaanya adalah PT. HM Sampoerna dengan dana yang melimpah, menawarkan kegiatan sosial yang dilakukan untuk kepentingan masyarakat. Tidak mau kalah dengan PT. HM Sampoerna, PT. Djarum Indonesia menawarkan banyak program yang dilakukan untuk masyarakat, antara lain Djarum Bakti Pendidikan, Djarum Bakti Lingkungan, dan Djarum Bakti Olahraga.  Bentuk dari Djarum Bakti Pendidikan dan Djarum Bakti Olahraga adalah pemberian beasiswa kepada siswa berprestasi namun tidak mampu secara ekonomi atau siswa yang berprestasi baik di bidang akademik maupun olahraga (khususnya olahraga bulu tangkis).
Di mata sebagian besar pemilik perusahaan dan jajaran direksi perusahaan, istilah corporate social responsibility(CSR) dipandang hanya sebagai tindakan filantropi. CSR ditempatkan sebagai derma perusahaan atau bahkan sedekah pribadi. Selain itu, terdapat juga pandangan yang cukup kuat di mata pelaku bisnis yang memandang CSR sebagai strategi bisnis. CSR dijadikan sebagai instrumen untuk mencapai dan meningkatkan tujuan ekonomi melalui aktivitas sosial.
Dalam beberapa iklan rokok di televisi, dapat dilihat bahwa iklan rokok menyentuh sisi kepedulian sosial. Pemberian beasiswa pendidikan bagi masyarakat yang kurang mampu dipublikasikan secara dramatis, sehingga iklan rokok bukan saja mengagumkan, namun juga mampu menyentuh solidaritas kemanusiaan. Setelah PT. HM Sampoerna dengan jargon ”Sampoerna untuk Indonesia” banyak menampilkan sumbangsih mereka untuk mencerdasakan bangsa, belakangan PT Djarum menampilkan hal senada. Kendati sebagian orang mengetahui bahwa kegiatan ”Sampoerna untuk Indonesia” dikelola oleh Sampoerna Foundation yang secara manajerial terpisah dan independen dari PT HM Sampoerna, namun semua orang mafhum bahwa publikasi itu memiliki relasi dengan pemasaran (caused related marketing) dengan produk rokok Sampoerna. Demikian pula halnya Beasiswa Djarum atau Diklat Bulu Tangkis Djarum.

4.      Referensi
Wibisono, Andy Septian. 2012. Perusahaan yang menerapkan CSR. http://andyseptianwibisono.wordpress.com/2012/11/28/perusahaan-yang-menerapkan-csr/. Di akses pada tanggal 22 Oktober 2013.

Yudha, bacharuddin. 2013. Corporate Social Responsiblity. http://bacharudinyudha.blogspot.com/2013/10/corporate-social-responsiblity.html. Di akses pada tanggal 22 Oktober 2013.




Sabtu, 12 Oktober 2013

Teori Utilitarian


1.    Teori

Etika utilitarian adalah suatu idea atau faham dalam falsafah moral yang menekankan prinsip manfaat atau kegunaan dalam menilai suatu tindakan sebagai prinsip moral yang paling dasar.
Teori utilitarian mengatakan bahwa suatu kegiatan bisnis adalah baik dilakukan jika bisa memberikan manfaat kepada sebagian besar konsumen atau masyarakat.

2.    Kasus/Artikel

Salah satu contoh usaha yang ada dirumah saya yang dapat memberikan manfaat adalah usaha warung makan yang lebih dikenal warteg.

3.    Analisis

Teori utilitarian mengatakan bahwa suatu kegiatan bisnis adalah baik dilakukan jika bisa memberikan manfaat kepada sebagian besar konsumen atau masyarakat.
Salah satu contoh usaha yang ada itu adalah warteg, hal ini karena menurut saya keberadaannya bisa memberikan makan bagi para pekerja, yang kebetulan di deket rumah saya ada pembangunan suatu proyek yang memakan banyak sekali pekerja kasar. Nah para pekerja pasar ini membutuhkan makan, nah dengan demikian keberadaan warteg inipun sangat berguna. Selain itu sayapun sangat terasa manfaatnya, karena saya tergolong orang yang suka makan diluar.



4.      Referensi

Yudha. 2013. Teori Utilitarian.  http://bacharudinyudha.blogspot.com/2013/10/teori-utilitarian.htmll. Diakses pada tanggal 12 Oktober 2013.

Minggu, 06 Oktober 2013

Tugas Etika Bisnis


1.    Teori

Adat istiadat adalah segala sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan  yang dilakukan secara terus menerus dan berulang kemudian menjadi suatu tradisi dan berkembang kemudian menjadi suatu ketetapan atau suatu aturan yang harus di taati.

2.      Kasus/Artikel

Bagaimana adat dan istiadat yang berlaku dikeluarga saya.

3.    Analisis

Adat istiadat adalah segala sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan  yang dilakukan secara terus menerus dan berulang kemudian menjadi suatu tradisi dan berkembang kemudian menjadi suatu ketetapan atau suatu aturan yang harus di taati.
Saya sendiri adalah keturunan betawi asli atau tulen, saat ini jarang sekali di Jakarta ini ditemukan orang betawi tulen kayak diri saya, dimana Abeh saya Nur Ali dan ema saya Salimah adalah asli betawi. Didalam keluarga saya masih mengikuti tradisi betawi sebagaimana layaknya adanya adat istiadat betawi. Didalam keluarga yang namanya ngaji dan nilai – nilai agame harus dijunjung tinggi, dimane aye, mesti kudu sholat 5 waktu, puasa nga boleh bolong dll. Nantipun jika aye kawin aye kudu harus nyiapin roti buaye demi melawar calon istri aye. Sekaligus ngadain pesta dengan petasan dan ondel” sebagaimana layaknya adat betawi

4.      Referensi
Antonius. Penjelasan Mengenai Adat Istiadat dalam Keluarga Saya (Tugas Softskill Etika Bisnis). http://antoniusgunadarma.blogspot.com/2013/10/penjelasan-mengenai-adat-istiadat-dalam.html. Di akses tanggal 5 Oktober 2013.

UNY. Kajian Teori. http://eprints.uny.ac.id/8538/3/BAB%202%20-%20084 01244 022.pdf. Diakses pada tanggal 30 September 2013.